sudut pandang

7. Larangan Terkait Jenazah

 


Berikut uraian lengkap, rinci, dan detail mengenai Bab Larangan dan Adab Terkait Jenazah dalam Kitab Al-Janaiz karya Imam Syafi’i. Bab ini membahas berbagai larangan yang harus dihindari saat mengurus jenazah, serta adab-adab yang wajib diperhatikan untuk menjaga kehormatan jenazah.


Larangan Terkait Jenazah

1. Meratap atau Menangisi Jenazah Secara Berlebihan

  • Penjelasan:
    Menangis atas kepergian orang yang dicintai diperbolehkan dalam Islam, selama dilakukan dengan wajar tanpa disertai ratapan atau teriakan.
  • Dalil:
    • Rasulullah ﷺ bersabda:
      "Sesungguhnya mayit akan disiksa di dalam kubur karena tangisan keluarganya atas dirinya."
      (HR. Bukhari dan Muslim)
    • Imam Syafi’i menjelaskan bahwa larangan ini mengacu pada tangisan yang berlebihan, seperti meratap dengan suara keras atau menyesali takdir Allah.
  • Contoh Perbuatan yang Dilarang:
    • Menyebutkan kebaikan almarhum dengan ratapan yang mengarah pada keluhan atau protes terhadap Allah.
    • Memukul-mukul badan atau merobek pakaian.

2. Membiarkan Jenazah Terbengkalai

  • Penjelasan:
    Jenazah harus segera diurus, termasuk dimandikan, dikafani, dishalatkan, dan dikuburkan tanpa menunda-nunda kecuali ada alasan syar’i.
  • Dalil:
    • Rasulullah ﷺ bersabda:
      "Segerakanlah mengurus jenazah. Jika ia orang baik, maka kebaikan itu lebih baik baginya. Jika ia bukan orang baik, maka keburukan itu lebih cepat dilepaskan dari pundak kalian."
      (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Larangan Penundaan:
    • Menunda pemakaman karena adat istiadat.
    • Menunggu datangnya seluruh keluarga besar tanpa alasan yang kuat.

3. Membuat Ritual yang Tidak Sesuai Syariat

  • Penjelasan:
    Perbuatan-perbuatan bid’ah dalam mengurus jenazah sangat dilarang, seperti:
    • Membakar dupa atau kemenyan di sekitar jenazah.
    • Melakukan prosesi mistik atau meminta bantuan paranormal.
  • Dalil:
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Barang siapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami yang bukan berasal darinya, maka itu tertolak."
    (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Memandikan Jenazah dengan Cara yang Tidak Syar’i

  • Penjelasan:
    • Memandikan jenazah harus dilakukan sesuai tata cara yang telah dijelaskan oleh syariat, menggunakan air suci, dan menjaga kehormatan jenazah.
    • Larangan termasuk:
      • Memandikan jenazah dengan air najis atau bahan lain yang tidak diperbolehkan.
      • Membuka aurat jenazah tanpa alasan.

5. Menyia-nyiakan Kehormatan Jenazah

  • Penjelasan:
    Jenazah seorang muslim memiliki kehormatan yang harus dijaga, baik selama proses pengurusan maupun setelah dikuburkan.
    • Larangan:
      • Menghina jenazah atau memperlakukannya dengan kasar.
      • Membuka aib jenazah yang diketahui selama hidupnya.
  • Dalil:
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Mematahkan tulang jenazah sama seperti mematahkan tulangnya ketika masih hidup."
    (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

6. Duduk atau Menginjak Kuburan

  • Penjelasan:
    Islam melarang keras duduk, berdiri, atau menginjak kuburan, karena hal itu dianggap sebagai bentuk tidak menghormati penghuni kubur.
  • Dalil:
    Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Lebih baik salah seorang dari kalian duduk di atas bara api hingga membakar pakaiannya dan menembus kulitnya daripada duduk di atas kuburan."
    (HR. Muslim)

7. Berlebihan dalam Menghias Kuburan

  • Penjelasan:
    Kuburan tidak boleh dihiasi secara berlebihan, seperti membangun bangunan megah atau menulis kalimat yang tidak sesuai syariat.
  • Dalil:
    Rasulullah ﷺ melarang menulis di atas kuburan, membangunnya, atau menambah hiasan-hiasan yang tidak bermanfaat.
    (HR. Muslim)

Adab Terkait Jenazah

1. Segera Mengurus Jenazah

  • Setelah seseorang meninggal dunia, jenazah harus segera diurus dengan langkah-langkah berikut:
    • Dimandikan, dikafani, dishalatkan, dan dikuburkan.
    • Tidak menunda-nunda kecuali ada alasan yang diperbolehkan oleh syariat.

2. Menutup Aurat Jenazah

  • Ketika seseorang wafat, auratnya harus segera ditutup, bahkan sebelum dimandikan.
  • Hal ini untuk menjaga kehormatan jenazah.

3. Mendoakan Kebaikan untuk Jenazah

  • Saat mengurus jenazah, disunnahkan untuk memperbanyak doa dan istighfar bagi almarhum.
  • Contoh doa:
    "Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu."
    (Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakan dia, dan maafkan dia.)

4. Menjaga Kebersihan dan Kesucian

  • Orang yang memandikan jenazah harus bersikap lembut dan menjaga kebersihan.
  • Tidak diperbolehkan berbicara kasar atau bergurau selama proses pengurusan jenazah.

5. Memberikan Hak Jenazah dengan Penuh Kehormatan

  • Mengurus jenazah adalah kewajiban kaum muslimin, dan harus dilakukan dengan penuh penghormatan dan kesungguhan.
  • Hak-hak jenazah meliputi:
    • Dimandikan dengan cara yang benar.
    • Dikafani dengan kain yang bersih.
    • Dishalatkan oleh kaum muslimin.
    • Dikuburkan di tempat yang layak.

6. Menyertai Jenazah hingga Pemakaman

  • Disunnahkan untuk mengiringi jenazah hingga proses pemakaman selesai.
  • Rasulullah ﷺ bersabda:
    "Barang siapa yang mengikuti jenazah hingga selesai proses pemakaman, maka ia mendapatkan pahala sebesar dua qirath."
    (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Menghindari Perdebatan atau Perselisihan

  • Dalam proses pengurusan jenazah, keluarga dan kerabat harus menghindari perdebatan, terutama yang berkaitan dengan warisan atau masalah duniawi lainnya.

8. Memastikan Kuburan Tidak Dijadikan Tempat Ritual

  • Imam Syafi’i melarang keras menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, seperti shalat atau thawaf di sekitarnya.
  • Hal ini untuk menghindari perbuatan syirik atau penyembahan kepada selain Allah.

Kesimpulan

Bab Larangan dan Adab Terkait Jenazah dalam Kitab Al-Janaiz karya Imam Syafi’i memberikan panduan komprehensif dalam mengurus jenazah dengan benar sesuai syariat Islam. Intinya adalah menjaga kehormatan jenazah, menghindari hal-hal yang dilarang, dan melaksanakan proses pengurusan dengan penuh kesungguhan, ikhlas, dan sesuai sunnah Rasulullah ﷺ.

Kategori

Komentar